Selasa, 31 Oktober 2023

Ahli Hukum Pidana Dr. Mudzakkikr, S.H Nyatakan Kasus Andri C dkk Masuk ke Ranah Perdata Bukan Pidana

Banjarbaru - Pengadilan Negeri Banjarbaru kembali menggelar sidang lanjutan atas kasus dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan terhadap terdakwa Andri Cahyadi, Henri Setiadi, Kusno Hardjianto, dan Didy Agus Hartanto. Sidang digelar Senin (30/10/23), dengan agenda persidangan mendengarkan Keterangan Ahli. 

Sidang tersebut dipimpin Hakim Ketua Rahmat Dahlan, S.H., dengan dua Hakim Anggota Herliany, S.H., dan Sukmandari Putri, S.H. Adapun Ahli Hukum yang dihadirkan adalah Dr. Mudzakkir, S.H., M.H., seorang pakar hukum pidana yang cukup terkenal di Indonesia dan kerap dimintai pendapatnya dalam banyak kasus pidana di Indonesia.

Dalam keterangannya, Dr. Mudzakkir, S.H., M.H. menyatakan bahwa kasus ini termasuk ke dalam ranah perdata karena kasus ini berawal dari suatu perjanjian utang piutang, yang mana dalam hal salah satu pihak ataupun kedua belah pihak dianggap tidak dapat memenuhi kewajibannya yang tercantum dalam Perjanjian maka penyelesaiannya adalah melalui penyelesaian secara perdata bukan pidana. "Kasus ini masuk ke ranah hukum perdata, dimana berawal dari suatu perjanjian utang piutang dan salah satu pihak dianggap tidak dapat memenuhi kewajibannya. Maka penyelesaiannya adalah melalui hukum perdata bukan pidana," jelasnya.

Ahli Hukum Pidana yang pernah menjadi Ahli Hukum di Persidangan kasus “Kopi Sianida” Jessica Kumala Wongso ini, menjawab pertanyaan dari Jaksa Penuntut Umum mengenai kedudukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (PPJB Saham) yang selama ini dijadikan dasar oleh Jaksa Penuntut Umum untuk mengenakan Pasal 372 KUHP terhadap Para Terdakwa karena dianggap telah melakukan penggelapan saham milik Pelapor. Dr. Mudzakkir, S.H., M.H., menyampaikan bahwa apabila PPJB Saham tersebut tidak pernah terjadi pembayaran yang mana harus dapat dibuktikan dengan bukti pembayaran yang sah baik itu melalui transfer ataupun cash senilai yang tercantum dalam PPJB Saham tersebut yaitu senilai Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan kemudian harus ada bukti kwitansi yang ditandatangani basah di hadapan notaris, maka PPJB Saham tersebut menjadi tidak sah. 

Masih kata Ahli Hukum Pidana dari Universitas Islam Indonesia tersebut, bahwa untuk dapat dikatakan sebagai seorang pemegang saham yang sah secara hukum maka selain dilakukan PPJB Saham, maka harus ditindaklanjuti dengan adanya pembayaran atas nilai yang tercantum dalam PPJB tersebut, untuk kemudian ditidaklanjuti dengan Akta Jual Beli Saham (AJB Saham), kemudian Akta Pernyataan RUPS dan terakhir harus dilaporkan ke Kementerian Hukum dan HAM. "Setelah namanya tercatat di data Kementerian Hukum dan HAM baru seseorang dianggap sah secara hukum sebagai seorang pemegang saham dan memiliki hak atas saham yang dimiliki. Selama belum ada proses tersebut, maka tidak bisa dikatakan adanya penggelapan, terlebih lagi apabila tidak ada pembayaran dari Pembeli atas nilai saham yang tercantum dalam PPJB tersebut," terangnya.

Sementara itu dalam persidangan sebelumnya, terungkap fakta bahwa Pelapor tidak pernah melakukan pembayaran sama sekali atas nilai saham yang tercantum dalam PPJB Saham tersebut. Fakta persidangan inilah yang membuat Tim Penasihat Hukum Para Terdakwa yakni Reza Isfadhilla Zen, S.H., dari Kantor Hukum Equitable Law Firm memprotes keras dakwaan Jaksa Penuntut Umum, karena Tim Penasihat Hukum menilai bahwa ternyata apa yang didakwakan tehadap Para Terdakwa selama ini tidak sesuai dengan fakta sebenarnya yang terungkap di persidangan. 

Lebih lanjut Reza Isfadhilla Zen, S.H., usai persidangan menegaskan bahwa kasus ini bukanlah kasus investasi bodong yang selama ini diberitakan oleh media, melainkan kasus ini adalah kasus utang piutang yang didasarkan pada perjanjian yang sebelumnya telah disepakati dan ditandatangani oleh kedua belah pihak, dan terhadap kasus ini tidak terdapat unsur pidana. "Sudah seharusnya dalam kasus ini Majelis Hakim PN Banjarbaru memutus bebas maupun lepas Para Terdakwa dengan berlandaskan pada kebenaran dan keadilan," tandasnya. (D/Red)

Kamis, 14 April 2016

Pasar senen

PASAR  SENEN


        Bagi anda yang belum pernah berkunjung ke Pasar Senen di wilayah Jakarta Pusat mungkin
bertanya-tanya adakah yang menarikdi pasar ini?  Sebagai rekomendasi saja, walaupun sebagian pasar ini terlihat kumuh namun sebetulnya banyak produk-produk menarik yang bisa anda beli di pasar ini.  Antara lain anda dapat berbelanja majalah atau buku-buku bekas dengan harga murah.  Letak kios-kiosnya bersebelahan dengan terminal bis pasar itu.  Anda juga dapat berbelanja tas kerja pria atau tas laptop dekat situ.yang bersebrangan dengan Atrium Senen.  Untuk wanita, yang menarik adalah obral dompet wanita dengan model cantik-cantik di toko-toko yang terletak di mall sebelahnya.  Kalau anda  seorang pedagang, mungkin dapat memborong kaca mata atau jam tangan aneka model untuk dijual lagi karena di sana banyak agen besar kacamata dan jam tangan. Ada juga deretan toko-toko elektronik, toko-toko yang menjual atribut partai yang siap menerima pesanan dalam jumlah banyak.  Anda juga bisa memesan trophy,,piagam dan lainnya di situ.   Di pasar Senen juga banyak toko barang pecah belah dengan harga murah.  Kalau anda jeli anda dapat menemukan toko yang menjual celana panjang pria pun dengan harga murah, kisaran tiga lima atau lima puluh ribuan rupiah.  Bahannya tak kalah dengan yang dijual di departemen store.

  1.         Yang menarik, tiap malam sampai subuh, di salah satu pelataran pasar ini digelar pasar kue. Di pasar kue ini anda juga dapat membeli aneka roti, kemasan mungil nasi kuning, mie goreng, bihun goreng dan lainnya.  Jadi sambil anda menjemput family atau teman di stasiun kereta api Senen, anda dapat mampir sejenak untuk berbelanja aneka produk di pasar Senen ini yang terletak di seberang stasiun keretai itu.  Selamat berbelanja!!
PASAR SENEN

Senin, 04 April 2016